watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PENGALAMAN PERTAMA

Perkenalkan namaku Ray, 178cm - 75kg, kulit
sawo matang dan rajin olahraga .
Kisah ini terjadi sudah cukup lama tepatnya
bulan Juni 1996 di kota pendidikan Yogyakarta.
Saat itu umurku masih 18 tahun.
Awalnya tanpa sengaja dan tanpa rencana sama
sekali, karena tujuanku ke kota gudeg ini
sebenarnya untuk ambil formulir
pendaftaran sebuah perguruan tinggi negeri di
kota tersebut. Kebetulan saat itu memang aku
baru menyelesaikan pendidikanku
di sebuah SMK yang cukup elit di selatan Jakarta.
Hasrat yang besar untuk melanjutkan kuliah di
kota gudeg semakin besar karena kebetulan
beberapa teman sekelasku juga ingin
melanjutkan studi disana. Maka dengan
semangat 45 setelah mendapat izin dari
orangtua, akupun berangkat ke YK dengan naik
kereta senja utama. Aku tiba di kota gudeg
tersebut kira2 pukul 04.00 dinihari, kebetulan
rumah pamanku tidak jauh dari stasiun
tugu dan bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki
saja. Maka setiba disana, dengan langkah santai
tapi tetap bersemangat, aku pun
berjalan kaki ke rumah pamanku.
Kira2 30 menit kemudian akupun tiba dirumah
pamanku yang cukup megah. Ternyata paman
dan bibiku sudah menunggu di teras
rumah, mereka sedang santai ngobrol sambil
menyantap pisang goreng setelah sholat subuh.
Akupun disambut dengan hangat
karena sudah cukup lama juga aku tidak
berkunjung kesini. Saat sedang bercengkerama
dengan santai, tiba2 muncul makhluk
manis berdaster batik biru dengan potongan
yang lumayan menggoda iman jiwa mudaku
dan terutama jiwa muda roy junior
dalam celanaku.
"Weiyyyy... tamu adoh wis teko tho.." (heyy..
tamu jauh dah sampe toh...), bgitu sapaan
pertamanya padaku....
Makhluk manis ini adalah Wati, putri tunggal
paman dan bibiku yang memang sangat akrab
denganku. Usianya hanya setahun
lebih tua dariku. Wajahnya sangat cantik, mirip2
dengan Mikha Tambayong gitu deh, dengan
tinggi hampir 170cm, ternyata saat ini
dia sudah memiliki sepasang bukit kembar yang
sangat menantang dengan ukuran paling tidak
38B. Kulitnya putih mulus dengan
rambut lurus sebahu. Benar2 seperti bidadari
baru mekar deh. Selain itu, sepupuku yang satu
ini orangnya manja banget, mungkin
karena dia anak tunggal.
Setelah menyapa, dia langsung memelukku. Aku
hanya tergagap saja dipeluk wanita baru mekar
ini. Harum tubuhnya terasa sekali
dan karena dia memelukku dengan tiba2 seperti
itu, tanpa sengaja buah dadanya menekan dada
bidangku dengan lembutnya
yang membuat si Ray junior segera mengulet
seperti ular bangun tidur. Untunglah aku pakai
celana jeans yang agak longgar, kalo
nggak bisa malu habis aku kalo ketahuan konak
didepan paman dan bibiku.
Setelah berbasa-basi sebentar, kemudian aku
diajak masuk oleh mereka dan diantar Wati
menuju kamar tamu untuk menaruh tas
bawaanku. Didalam kamar, si Wati nyerocos lagi
"Ray, kamu kok jadi keren bgini sih sekarang?
perasaan dulu badan kamu gk seatletis ini deh?"
Memang aku sudah sekitar 3 tahun tidak
bertemu dengan Wati, dan justru di waktu 3
tahun inilah aku aktif olahraga mulai dari
Renang, Basket, Volley dan Sepakbola.
"Yah... siapa dulu dong, Ray gitu" jawabku
sekenanya sambil aku iseng nyium keningnya.
Dicium keningnya Wati nampak senang sekali,
"Uh, pagi2 di sun orang ganteng, mimpi apa aku
semalam yah?.... hahaha"
ujarnya sambil bercanda. Setelah itu sambil
merangkul pinggangku Wati menarikku ke ruang
makan, karena ternyata di meja
makan sudah tersaji makanan-makanan lezat
untuk sarapan.
Saat makan, tidak henti-hentinya aku dan Wati
saling melemparkan joke-joke khas anak muda.
Paman dan bibiku juga orangnya
asik-asik diajak bercanda, hingga tanpa terasa
jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Lalu aku
pun pamit ke mereka untuk istirahat
dulu, karena semalam tidurku sangat tidak
nyaman di kereta karena banyaknya pedagang
yang lalu lalang.
-----------------------------------------------------------
"Hoyyyy.... bangun dong....!!!" Tiba2 ada suara
lembut yang mengagetkanku dan
membangunkanku dari tidur yang lelap sekali
karena kelelahan. Ternyata Wati yang
membangunkanku.
"Jam berapa sekarang Wat?" tanyaku... "Sudah
jam setengah 6 sore tau.., tidur kok kayak orang
pingsan... hehehe" jawabnya
dengan gaya centil dan manjanya.
"Sudah mandi dulu sana, bau tau... biar ganteng
juga aku gk napsu ah kalo kamu bau.. wekkk.."
lanjutnya sambil bercanda dan
berjalan keluar kamar.
Tapi karena kata-katanya itu, tiba2 keisenganku
muncul kembali..
"Emang kalo aku dah wangi, nanti kamu napsu
yahh sama aku..?" tanyaku asal-asalan sambil
mencoba menggali lebih jauh lagi
maksud kata2nya tadi...
"hahaha... lihat aja nanti yahhh..." sahutnya
sambil cuek berlalu keluar dari kamarku.
Kemudian akupun masuk ke kamar mandi. Saat
air dingin mengguyur tubuhku, fiuuuhhhhh.....
seger banget euyyy.. Tapi fikiranku
gak bisa lepas dari kata2 Wati yang menantang
tadi, dan itu membuat juniorku menggeliat
dengan liarnya. Sambil membayangkan
tubuh Wati yang sangat ranum itu, akupun
mulai mengocok kontolku dengan nikmatnya.
Setelah kira2 10-15menit kemudian,
crottttt.... ada mungkin sekitar 7-10 kali lava peju
menyembur dari barang pusakaku yang
berukuran 18cm dan diameter 5cm lebih
itu. Fiuwww.... langsung lega sekali rasanya.
Setelah itu akupun melanjutkan mandiku sekalian
keramas dan sekalian buang hajat
dehh. hehehe...
Setelah mandi aku hanya mengenakan celana
pendek santai dan kaos tanpa lengan yang
otomatis semakin memperlihatkan
lekuk-lekuk dan tonjolan otot-ototku. Lalu
akupun keluar kamar dan menuju ruang
keluarga untuk menonton TV. Kira2 15 menit
kemudian Wati pun keluar dan menemaniku
menonton TV.
"Wat, paman dan bibi kemana? kok sepi
banget?" tanyaku padanya.
"Oww... iya mereka lagi ke Magelang, nginep
katanya. Lusa baru balik lagi" jawabnya sambil
tetap menonton TV.
Saat itu Wati mengenakan kaos putih tipis
berleher rendah dan celana pendek bahkan bisa
dibilang pendek banget, karena paling
hanya 15cm dari pertigaan nikmatnya. Dengan
bahan dari batik lembut.
"Makanya, kamu jagain aku yah 2 hari ini,
jarang2 loh aku punya pengawal pribadi,
ganteng dan keren pula... xixixi" sambungnya.
"Siap tuan puteri...muacchhhh" sahutku sambil
mengecup mesra pipinya.
"Ih, kamu genit deh... tar kalo aku pengen mang
mau tanggung jawab?" sahutnya sambil
tangannya mencubit lembut perutku.
Jawabannya itu kontan saja membuat aku
semakin penasaran, tapi aku masih berfikir,
masa sih aku nafsu sama sepupuku sendiri?
anak tunggal dari salah satu kakak ibuku?..
"hehehe.... tampangku memang masih perlu
diragukan yah pertanggungjawabannya?
jawabku asal2an.
" Huuu...dasar kamu tuh.." katanya sambil tetep
cuek menonton TV.
Setelah itu kamipun sempat terdiam beberapa
saat. Hari itu kebetulan malam minggu dan
acara-acara TV ya isinya paling berita
dan sinetron. Kemudian aku bertanya "Wat, kok
gak ada yang ngapelin kamu? Ini kan malam
minggu"
"Hehehe... lagi kosong aku, terakhir pacaran ya 3
bulan yang deh kira2" jawabnya.
Kemudian dia pun bercerita kalo cowoknya
ternyata selingkuh dengan salah satu teman
kampusnya. Dalam hatiku, cewek
secantik dan seranum Wati masih diselingkuhi?
kayak apa cantiknya tuh selingkuhan cowoknya?
Lalu obrolan kami pun berlanjut
dan semakin cair sampai akhirnya aku iseng
tanya2 ke dia kalo pacaran tuh ngapain aja?
Jawabannya sungguh mengejutkanku "Jyahh,
kamu tuh... jaman sekarang pacaran kalo gk
sampe ML mana ada sih cowok yang
mau, cowok kan nafsunya aja yg digedein sama
gombalnya deh" jawabnya dengan cuek...
"Tapi awas ya.. kamu jangan bilang ke bapak
ibuku... bisa mati aku..." lanjutnya dengan mimik
serius seperti menyesal karena
kelepasan omong.
"Tenang aja tuan puteri, rahasia aman terjaga
deh sama aku" sahutku.
"Jadi, sekarang kamu dah gak virgin dong?"
Tanyaku lagi (sambil mengelus kontol
diem2...hehehe).
"Ya... gitu dehh. Lagian kayak kamu masih
perjaka aja" tanyanya balik.
"Loh, kalo aku beneran asli masih perjaka dong.
Paling self service... hehehe" jawabku lagi.
"Beneran? kamu belum pernah ML Ray? Gak
usah bohong deh, aku aja jujur sama kamu"
selidiknya.
"Sumpah non.... aku masih perjaka." jawabku.
"Paling jauh juga aku onani, kayak tadi... hehehe"
"Heh??? kamu onani tadi? hahahaha.... hayooo
kamu ngebayangin cewekmu yaa??" sahutnya.
"hehehe... iya, tapi bukan ngebayangin cewekku,
aku ngebayangin kamu" sahutku sambil
memeluknya dan mengecup bibirnya
dengan lembut. Wati pun membalas kecupanku.
"Ray, ini salah kan? aku kakak sepupumu"
katanya sambil menunduk.
Kemudian aku angkat dagunya, "Iya, ini
memang salah. Tapi please... aku benar2 gk
tahan ngelihat kamu, kamu tuh sempurna
banget deh sebagai wanita" lanjutku sambil
mulai menggombal.
"Uhhh... Ray, aku juga sebenernya dari tadi
pertama lihat kamu dah pingin melakukannya
denganmu"
Akupun kembali mengecup bibirnya dan
mengulum bibir mungil indah itu. Kemudian
tanganku mulai bergerilnya dibalik kaosnya
dan menerobos BH-nya. Bgitu ketemu
putingnya, Wati langsung menggeliat.." Ray...
enak bangettthhh"....
Kemudian aku loloskan kaosnya... dan
Wowwww.... pemandangan yang super indah
terpampang dihadapanku.
Dua bukit putih mulus dan sangat kencang
seperti menantang untuk segera didaki.
Rangsangankupun kembali aku lanjutkan, aku
mulai mengecup dan menjilati leher jenjangnya.
Wangi tubuhnya benar2
membangkitkan kelelakianku. Setelah itu kubuka
pengait BH-nya. Dan.... OMG... putingnya benar2
indah, berwarna pink dengan
ukuran yang masih mungil. Segera saja aku
hisap dan jilat mengitari putingnya. Wati
semakin blingsatan... "Rayyyy.... terusin
Ray...enaakk bangettt"... desahannya itu semakin
membangkitkan birahiku.
Puas dengan dadanya, ciumanku pun mulai
turun menuju pusarnya. Wati pun berbaring di
sofa. Kemudian Celana pendek
batiknya aku loloskan sekaligus celana dalamnya.
Kembali aku terpesona karena keindahan yang
luar biasa dari kemaluan Wati.
Bulu-bulunya halus dan jarang, kelentitnya
merah merona. Saking terpesonanya aku,
sampai2 aku hanya memandang kagum ke
memek Wati.
"Ihhh... Ray, kamu ngapain sih?" protes wati
karena aku hanya memandangi memek
indahnya itu.
"Memekmu keren banget Wat... di film2 gk
pernah aku lihat yang begini" jawabku jujur.
"Uhhhh... Ayo dong Ray, jangan diliatin aja
memekku..." rintihnya manja.
Aku pun mengecup memek Wati, sambil
kuhirup wangi kewanitaan yang segar sekali.
Wati pasti rajin sekali merawat barang
kesukaan semua lelaki itu.
Aku semakin buas menjilati dinding memek wati
sambil jari tengahku mengorek2 isinya. Bgitu
kena tonjolan di bagian agak ke
dalam bagian atas memeknya, Wati terpekik..."
Ahhhh... ia disitu Ray...terusin sayang.." aku
semakin bersemangat. Kemudian
kusedot2 klitorisnya yang semakin mengeras itu,
hingga tak sampai 5 menit Wati berteriak sambil
tangannya menarik rambutku
dan membenamkan wajah dan mulutku di
memeknya "Ray... aku keluarrr..." crootttt.... ada
sekitar 5-6 kali Wati menyemburkan
cairan nikmat dari memek indahnya, sepertinya
ia mengalami orgasme yang dahsyat sekali
sampai2 squirt.
"Ray...sayang, kamu hebat banget sih. Baru
sama lidah dan satu jarimu aja aku sampe nyaris
KO. gimana kalo pake ini..?" Sambil
tangannya dengan lincah menurunkan celana
pendekku sekaligus CD ku sehingga sang
Garudaku segera mendongak dengan
sombong.
"Wuihhh... Ray... iki kontol opo pentungan?
guede banget... muat gak yahh di memekku?"
kata wati sambil mengerling kepadaku.
Belum sempat aku menjawab, Lidah wati tiba2
dengan lihainya mulai menyapu kepala baja dari
kontolku yang sudah berkilat2.
Kelihatan sekali kalau dia sudah sangat ahli
melakukan tehnik sepong tersebut.
Mulai dari kepala baja, batang kontolku, biji
hingga anusku dia jilat2 dengan rakusnya.
aku hanya bisa merem melek menikmati
pengalaman pertama melakukan hubungan sex
ini.
"Ooohhh... Wat... gilaaaa... enak bangettttt..."
sahutku sambil meremasi dada montok Wati.
Setelah sekitar 15 menit, belum ada tanda2 lahar
panasku akan meletus. Wati tiba2 menungging
dihadapanku sambil tangannya
bertumpu di Sofa. Pantat bohaynya menantang
dengan sexynya.
"Hayuk... masukin sayang. Biar kontolmu
paham fungsi dia sebenarnya..." katanya sambil
tetap bercanda.
Akupun menuntun kontolku yang tegang
sempurna itu memasuki lubang surga Wati.
"Ahhhh.... pelan2 Ray, kontolmu gede banget...
Memekku belum pernah kemasukan yang
segede ini..."
mendengar kata2nya aku jadi bangga banget...
"apa iya kontolku gede banget sayang?" bisikku
pelan sambil memeluk dan
meremas payudara Wati dari belakang.
"Beneran Ray... itu kontolmu buat mentung
maling juga KO... hehehe... Ahhhh.. Rayy...
gilaaa penuh banget rasanya" jawab Wati
yang keenakan tapi tetap dengan gaya kocaknya.
Saat itu kontolku sudah masuk sekitar
setengahnya. Kulihat Wati seperti megap2
keenakan. Sambil tangan kirinya meremas
sendiri
susunya sementara tangan kanan tetap
bertumpu menahan badannya di sofa.
Kemudian aku dorong lagi lebih dalam lagi...
Zleeebbb.... "UUhhhh... seret banget Wat
memekmu...."...
"Iya dong... kontolmu edan Ray.....
huaahhh...mentok" sahutnya keenakan.
"Ray...tau begini dari dulu aku suruh kamu kesini
ngentotin aku... ahhh...ahhh...enak banget..."
Wati masih terus nyerocos sambil
keenakan karena aku mulai menggenjot dengan
lebih cepat.
10 menit kemudian... "Rayyy... oohhh...aku
keluar lagiii... ohhh..ohh genjot terusss..."
ternyata Wati sudah orgasme kembali yang
ke 2 kalinya.
Kemudian badannya aku balikkan tanpa
melepaskan kontolku dari jepitan memeknya.
Kaki wati aku angkat ke bahuku, kemudia aku
genjot kembali dengan irama yang lebih cepat
lagi...
"Ahhh... Raayyy..!!! gilaaa kamuuu..... enak
bangettt..!!" Wati berteriak2 histeris. Untunglah
rumah ini besar dan memiliki
pekarangan yang lumayan luas, sehinggal
tetangga2 juga gk akan dengar teriakannya.
Selain itu, dirumah ini pembantu ternyata
hanya datang siang sampai sore untuk bersih2
rumah, cuci dan setrika pakaian. Lalu sore hari
sudah pulang lagi. Jadi saat ini
benar2 aku seperti sedang berbulan madu
dengan Wati bebas gangguan dari siapapun.
Memeknya Wati walaupun sudah orgasme 2
kali, ternyata jepitannya tidak berkurang di
kontolku. Rasanya malah semakin
menggila jepitannya, ditambah lagi pelumas dari
pejunya membuat memeknya terasa legit sekali.
Genjotanku semakin cepat, dan sepertinya aku
sudah hampir sampai juga...
"Wat... aku dah hampir... oohhh... ohhhh"
sambil terus kugenjot kontolku dilubang surga
Wati.
"Aku juga dah hampir.... oohhh...
Rayy......aaahhhhh...." Dan Wati pun orgasme
yang ke 3 kalinya, hanya saja kali ini berbarengan
dengan orgasmeku juga..
"Oooohhhhhh..... gilaaa.... gw juga keluarrr..!!!
"...
dan kamipun sama2 tergolek lemas.
Kemudian Wati mengecup bibirku dengan
mesra sekali.
"Ray, makasih banget yahhh. Kamu benar-benar
hebat sayang,,," katanya sambil memelukku.
"Aku yang harusnya terima kasih sama kamu
sayang. Kamu guru sex-ku yang benar2
luarbiasa" kataku sambil mengecup lembut
bibirnya.
Dan malam itu kami bertempur kembali sampai
3 kali.
Hingga tanpa terasa kami berdua terlelap tidur,
dan tiba-tiba...
KRIIINGG....KRIIINNN...KRRIIINNGGG... dering
telepon itu
membangunkan aku dan Wati.
"Halooo... heiyyy... ho oh, yo wes tak enteni
yo...daaaaahhh" Wati menutup kembali telepon
itu sambil senyum2.
"Siapa Wat?" tanyaku penasaran
"Si Rani, katanya dia mau kesini sebentar lagi.
Bareng sama Dewi dan Anis juga, penasaran
pengen ketemu kamu juga kali.."
jawabnya cuek.
Rani, Dewi dan Anis adalah sepupuku yang lain
dari keluarga ibuku juga. Usia mereka semua
sebaya dengan aku dan Wati. Dan
aku tau pasti kalau mereka semua itu cantik2, tapi
apa mereka secantik dan sehebat Wati?
hmmm....Ting..tong..!!!...... Ting tong...!!!
Suara bel mengagetkanku saat sedang santai
nonton TV dirumah paman dan bibiku.
Ini adalah hari keduaku di Yogya dalam rangka
persiapan test masuk perguruan tinggi di kota
tsb.
Dengan malas2an akupun membukakan pintu,
"Woyyy.... Ray!! kok gak ngomong2 sih dateng
ke Yogya, aku juga kangen tau..!!" sosok cantik
yang memberondongku dengan
kata2nya yang bawel itu adalah Dewi, anak dari
salah satu pamanku di Yogya. Dewi ini memiliki
wajah yang cantik agak oval,
dengan hidung mancung dan kulit putih bersih.
Tingginya sekitar 165cm dengan body
proporsional aduhai dan ukuran bemper
depan lumayan...yaaahhh 34B deh kira2.
Dibelakang Dewi ada 2 lagi sepupuku yang juga
gk kalah cantik yaitu Rani 160cm / 34B
..dan Anis adiknya yang memiliki tubuh lebih
tinggi mungkin hampir 170cm dengan payudara
kira2 seukuran lah dengan
kakaknya.
"Iya nih Ray, kenapa juga kamu gak ngabarin
kita2? mang kamu cuma kangen sama Wati saja
ya? Awas ya kamu.." Rani menimpali
ocehan Dewi padaku.
"Iya, rencananya aku hari ini mo jalan ke tempat
kalian bareng Wati, tapi tadi pagi kata Wati kalian
ber 3 malah mo kesini. Ya sudah tak tunggu saja
disini. Sama aja toh... weeekk" sahutku cuek.
"Hayo buruan masuk, Wati masih tidur tuh
kayaknya.." ajakku kepada mereka.
Dewi dan Rani saat itu seusia denganku (18
tahun) dan sama2 baru lulus SMU, sementara
Anis 2 tahun lebih muda dan baru naik
ke kelas 2 SMU.
Biar gak bingung, silahkan baca Ray dan
pengalaman pertama (wati).
Ketiga sepupuku inipun kemudian masuk ke
dalam rumah. Aku mengikuti mereka dari
belakang sambil senyum2 sendiri melihat
kecantikan ke 3 sepupuku yang sudah 3 tahun
tak bertemu ini. Ternyata watu 3 tahun sudah
lebih dari cukup untuk membentuk 3 remaja
ingusan menjadi sosok2 wanita yang cantik dan
sangat menawan seperti mereka.
Dewi, dengan rambut lurus sebahu dan
mengenakan kaos santai dan rok mini benar2
sangat membuatku penasaran, apakah dia
senakal Wati sang empunya rumah ini yang
semalam baru saja bercinta denganku.
Sementara Rani dan Anis berpakaian lebih
sopan dengan kemeja dan celana jeans panjang
tapi tetap saja lekuk2 tubuh mereka membuat
Ray juniorku bangun diam2 dalam
sangkarnya.
Tak lama kemudian, Wati keluar dari kamarnya.
Nampaknya dia baru saja mandi. Dengan hanya
memakai kaos model U Can See
(my body).. dan celana batik kondor yang
pendek banget. Dengan gaya cueknya dia
menyapa ketiga bidadari lainnya ini...
"Weyy... wess do theko toh? sorry, aku bar
adhus..hehe" (Weyy... dah pada dateng ya?
Sorry, aku baru aja selesai mandi)... gitu kira2
translasinya.
Pagi menjelang siang itupun kami habiskan
dengan bercanda ria sambil mengenang hal-hal
konyol yang dulu sering kami lakukan
bersama-sama saat masih kecil. Kami berlima ini
memang dari kecil akrab sekali mungkin karena
kami semua seumuran.
Sementara sepupu-sepupuku yang lain rata2
berusia 4-5 tahun lebih tua, bahkan ada yang
berusia 15 tahun lebih tua dariku.
-----------------------------------------------------------
Sekitar pukul 15.00 Rani dan Anis pamit karena
mereka katanya ada acara lagi dengan
kawan2nya.
Tinggalah aku, Dewi dan Wati.
"Hehh... Wat, kamu tu semalam cuma berdua
sama si Ray? Pakde budhe lagi ke Magelang kan?
tanya Dewi menyelidik.
"Ho oh... untung ada Ray, kalo nggak malah
sendirian toh aku?" jawab Wati.
"hehehe... Ray, kamu ngaku aja deh semalam
ngapain aja sama si Wati?" duuuhhhhhh.... aku
benar2 terkejut tiba2 dapat
pertanyaan yang to the point seperti itu.
"yeee.... kamu mau tauuuu aja. Rahasia dong
ah.." sahutku sambil coba2 memancing di air
keruh. Karena kalau dari gaya bicara dan
bahasa tubuhnya, sepertinya Dewi ini juga gak
kalah berpengalaman dibanding Wati dalam
urusan Sex.
"Heee... kamu nih yaa... sok rahasia-rahasiaan
sama aku..." katanya sambil mencubit genit
perutku.
Aku bukannya menghindar, malah kutarik aja
Dewi dalam pelukanku. Kemudian kucium
dengan cuek pipinya..
"Hehhh... kok malah ngesun aku toh? dasar ya
kamu ini.." katanya manja.
Tapi Dewi gak marah sama sekali, malahan
tangan kirinya melingkari pinggangku.
"Wat.... pasti kamu semalam ehem..ehem
yaaa... aku kan tau kamu... dah deh ngaku aja"
tanya Dewi semakin menyelidik.
"hihihi... yo takonen si Ray wae tho Wi. " Wati
menjawab dengan sangat cuek.
Aku semakin menangkap sinyal2 positif nih.
Jangan2 Dewi dan Wati ini memang saling
terbuka masalah sex.
"tuh kan..!!! Ray, kamu semalam ML ya sama
Wati" Deg..!!! kali ini aku beneran kaget dengan
pertanyaan Dewi yang vulgar itu,
terutama untuk seorang wanita Yogya seperti
dia.
"hehehe..." aku hanya menjawab dengan
terkekeh.
"Iiiihhh... kamu nih ya, udah deh kalo sama aku
cuek aja. Rahasia terjamin kok... asal.... hihihi"
"Asal apa?" tanyaku...
"Asal aku juga boleh ikutan nyobain ini..." Sambil
tangannya tiba2 memegang kontolku dari luar
celana.
"Tuh kan... belum apa2 aja kamu dah konak
begini... hahahhaa"
"hahaha... Iya Ray, kalo sama Dewi kita cuek aja
kok. Aku sama dia selalu saling terbuka masalah
sex, yang belum pernah kita
lakukan cuma... main ber 3..hahhaa" fiuwww...
aku terkejut sekaligus gembira dan horny
meningkat mendengar penjelasan
singkat kakak sepupuku ini.
" Ray... kontolmu gede banget sih? kamu ke mak
Erot yah?" Tanya Dewi dengan mimik serius tapi
seperti bercanda begitu dengan
cueknya dia membuka celana pendekku yang
kebetulan memang gk pake retsleting tapi cuma
karet saja.
"Enak aja... ini asli dong...uuhhh, enak banget sih
Wi" sahutku sambil melenguh keenakan karena
Dewi dengan santainya langsung
mengemut kepala bajaku.
"Ssssttt.... terus Wi... uhhh sedotan kamu lebih
mantep dari vacum cleaner deh..."
Dewi semakin bersemangat mengemut, menjilat
dan menyedot2 kontolku.
Posisi dia pun saat ini menungging sambil terus
mengoralku. Posisi ini semakin memudahkanku
meremas2 susunya yang kenceng
banget itu.
Kemudian kulihat Wati mendekati Dewi dari
belakang. Dengan santainya dia meloloskan Rok
dan Celana dalam Dewi. Sementara
aku meloloskan kaosnya. Hingga saat itu Dewi
pun sudah telanjang bulat di hadapanku dan
Wati. Kemudian tanpa kusangka-
sangka, tiba2 wati berjongkok di belakang Dewi,
Watipun mulai menjilati memek Dewi yang
membuat Dewi semakin menggila
mengoralku. Melihat kejadian ini membuatku
semakin bernapsu hingga hampir meledak
orgasmeku yang pertama. Menyadari ini
aku segera menyetop Dewi dari sepongan
mautnya.
Kemudian aku pun mulai menghisap-hisap
putingnya. Dewi pun tiduran terlentang di Sofa.
Aku mulai mengerjai payudaranya kiri
dan kanan. Putingnya benar2 sempurna...
mungil tapi sangat keras dan berwarna pink
muda. Payudaranya sangat kenyal dan
bahkan sedikit lebih kencang dibanding payudara
Wati. Kemudian jilatankupun mulai bergerak ke
arah pusar dan kemaluannya.
Sebelum kujilat kemaluan Dewi, sebelumnya
kucium dulu bibir wati dengan ganas dan dia
pun menyambut dengan tidak kalah
liarnya.
Kemudian Wati berdiri dan melucuti semua
pakaiannya. Kemudia dia berjalan ke arah wajah
Dewi dan mengangkangi Dewi
hingga memeknya tepat berada didepan mulut
Dewi. Sementara aku mulai mengorek2 dan
menjilat2 kemaluan Dewi.
Bau kemaluan Dewi ini sungguh harum. Selain
itu bulunya benar2 dicukur habis hingga memek
tembem itu kelihatan begitu
merah merona. Mendapat serangan dariku Dewi
semakin blingsatan, sementara Wati juga tidak
kalah liar sambil terus menekan-
nekan memeknya ke wajah Dewi....
"Sssttt.... ooohhh.. Wi... lidahmu penak Wi...
terus sedot itilku Wi..." erang wati..
Kemudian akupun meminta Dewi untuk
menungging.
Sementara Wati beringsut dan berdiri dihadapan
Dewi.
Akupun mulai memasukkan kontolku ke dalam
memek Dewi yang masih sempit banget...
"Aaahhhh... Rayyy..Edaaannn, pelan-pelang
Ray.. kontolmu gede banget.." Dewi agak
terkejut ketika kepala kontolku mulai
memasuki liang surganya.
Akupun mulai menggenjotnya pelan-pelan...
"ooohhh... Wii... memekmu sesek banget..
hhuufffftt...ooohhh..oohhhh..." erangku
keenakan
"Rayy... ooohhh penuh banget
Ray...ooohh...ssstt.... genjot terus
Ray...aahh...ahhh"
Aku semakin bersemangat menggenjot Dewi,
sementara Wati aku lihat mengocok-ngocok
memeknya dengan jari-jarinya.
Setelah sekitar 10 menit....
"OOOhhh...Raayyyy...aku keluaarr.... oohh...."
Dewi pun terkulai setelah mengalami orgasme
yang Dahsyat.
sementara kontolku seperti tersiram air hangat
didalam memeknya.... uuhhhh nikmatnya
benar2 super duper dahsyat.
Kemudian perlahan2 aku mencabut kontolku.
Dan berjalan mendekati Wati yang kelihatan
sudah sangat menanti kehadiran kontol
kesayangannya ini. Watipun bersandar di
dinding, sementara kakinya yang sebelah kanan
dinaikkan ke sandaran kursi. Akupun
sambil memeluknya lalu mulai menancapkan
Kontolku ke memek Dewi dalam keadaan berdiri.
"Ahhh... Rayy... mantep banget sayangg...."
erang Wati keenakan sambil mulai menggoyang
pinggulnya. Goyangannya ini ternyata memiliki
efek yang sangat dahsyat. Memeknya terasa
seperti menyedot kontolku semakin dalam ke
dalam rongga-rongga
memeknya.
"Ssttt.... memekmu legit banget sayang... aku
pengen entotin kamu terus2an kalo begini"
ucapku sambil mengulum dan menjilat
daun telinga Wati.
"Ahh... iya Ray, entotin aja aku terus Ray....
oohhh, kapan aja kamu mau kamu tinggal
ngomong ke aku.... oohhaahhh...sstt....oohhh"
Wati semakin menikmati genjotan-genjotanku
dalam memeknya.
Kemudian Wati memintaku berbaring di karpet..
Rupanya dia sudah tidak sabar untuk posisi
favoritnya waktu ngentot yaitu
Woman on Top.
Wati pun mengangkangi kontolku... kemudian
menancapkan Kontolku ke dalam memeknya...
Blezzz.... "Ohhh.... Wat, anjritttt... memekmu
sempit bangettt" erangku keeanakan.
Dewi yang sudah mulai segarpun mendekati
kami. Kemudian dia mencium bibirku dengan
sangat liar. Tangankupun gak mau
kalah meremasi payudara Dewi. Gak cukup
dengan itu, Dewi kemudian mencium Wati
dengan sangat liar, Wati pun mengimbangi
ciuman Dewi sambil pinggulnya terus
menggoyang kadang seperti goyang ngebor
Inul, kadang goyang patah2 annisa bahar, dan
masih banyak lagi deh.
Tangan kiriku kumanfaatkan untuk meremas
payudara kanan Dewi, sementara tangan kanan
meremas payudara kiri wati. Dua
wanita gila sex inipun semakin menggila.
Kemudian Dewi memberikan payudaranya ke
mulutku minta dihisap. Akupub
menghisap pentil merahnya itu tanpa ampun
membuatnya semakin terengah2. Sekarang
tangan kiriku mulai mengocok memek
Dewi, sehingga posisi kami saat itu betul2 saling
memberikan kenikmatan satu sama lain.
Kontolku menancap di memek Wati,
Jariku bermain di klitoris Dewi, Mulutku
mengenyot payudara Dewi, sementara Dewi
dan Wati masih terus berciuman dengan
sangat liar dan saling memberikan Rangsangan.
Tiba2 Wati berteriak...
"Rayy.... aku mau keluar Ray.... ooohhh....."
"Aku juga Ray.... sstt... terus Kocok Ray......
ahhh..enak banget..."
Sementara akupun sudah hampir sampai...
dan mereka berduapun akhirnya orgasme
bersamaan...
"Raayyyyy.... ooohhhhhhh..." teriak mereka
bersamaan...
Akupun segera mencabut kontolku kemudia
berdiri dihadapan mereka berdua.. Kemudian ku
kocok dengan kecepatan tinggi
karena aku sendiri juga sudah hampir orgasme.
Dewi dan Wati sama2 membuka mulutnya
menunggu tembakan2 liar dari kontolku...
dan... "Aaahhhh..... ahhhh... ahhhh... aku
keluaaaaaarrr....." erangku keenakan sambil
menembakkan pejuku ke mulut mereka
berdua.
Dewi dan Wati seperti tidak ada puasnya dan
seperti berlomba menelan pejuku sebanyak-
banyaknya.
Kemudian mereka berdua segera menjilati dan
menghisap kontolku secara bergantian. Semua
bagian kontolku mulai dari
kepalanya, batangnya sampai bijinya benar2
diusap habis dua lidah betina-betina muda dan
sexy dari yogya ini.
"Heee... gila banget kamu Ray... nyesel aku baru
tau kalo kontol kamu segede dan sekuat ini" kata
Dewi sambil tangannya terus
mengelus-elus batang dan kepala kontolku.
"hehehe... kamu sih gak pernah mau tanya-
tanya ke aku... hahaha" sahutku bangga.
Tak terasa ternyata saat itu sudah pukul 17.30
Kemudian kami pun mandi bersama-sama dan
kembali melakukan 3some yang luarbiasa
sampai pagi.
Saat ini Dewi berumur 32 tahun, memiliki 1
orang putri namun tubuhnya masih sangat
terawat dan kami kadang2 masih
melakukan hubungan sex saat aku sedang
berkunjung ke Yogya, tentu saja tanpa
sepengetahuan suaminya dong.
Sementara Wati saat ini berumur 33 tahun,
memiliki 2 orang anak. Wati tinggal di Kalimantan
sekarang karena ikut dengan
suaminya.
END...


Adult | GO HOME | Exit
1/29005
U-ON

inc Powered by Xtgem.com